Jumat 13 May 2016 18:00 WIB

Putra Fajar, Pemilik Usaha Ummah Market (UMMAR): Merintis Integrasi Pasar Islami Berbasis Aplikasi

Red:

Populasi umat Islam di Indonesia mendominasi, namun keberadaannya belum terintegrasi dari segi bisnis dan ekonomi. Para pengusaha Muslim yang menaati aturan perniagaan Islam pun masih berjalan sendiri-sendiri.

Padahal, potensi kekuatan ekonomi Islam dapat dimulai dengan saling berintegrasi. Kondisi tersebut lantas menyulut Putra Fajar untuk merintis aplikasi dalam jaringan bernama "Ummah Market" alias UMMAR.

Aplikasi tersebut didesain menjadi Muslim business locator berbasis android pertama di Dunia. Putra pun membagi ceritanya kepada wartawan Republika, Sonia Fitri, dalam hal pengembangan bisnis Ummar yang dia harapkan menjadi Serikat Dagang Islam (SDI) modern.

Putra awalnya merupakan seorang karyawan swasta biasa di salah satu perusahaan perikanan. Di tengah omzet yang terus meningkat, dia merasakan sejumlah pertentangan batin terkait praktik-praktik bisnis yang dia jalankan untuk perusahaan.

"Saya merasa ada hal yang kering, yang tidak sesuai dengan ajaran agama," ujar Putra. Misalnya rentan riba dan langgengnya praktik pemberian hadiah untuk mendapatkan proyek dan sejumlah hal-hal yang meragukan dari sisi kehalalan ketika mencari nafkah.

Pada 2006, dia menegaskan keinginannya untuk menjaga diri dan keluarga agar memeroleh penghasilan sesuai tuntunan Islam, tapi dari sisi profit tetap aman. Putra pun melakukan banyak sharing dengan sejumlah teman soal potensi bisnis Muslim terintegrasi.

Selain keuntungan dari sisi penjagaan agama, pengembangan bisnis tersebut berpotensi menjadi besar mengingat populasi muslim Indonesia saat ini sebesar 88 persen dari total 237 juta penduduk. Jumlah populasi tersebut, lanjut dia, menjadikan Indonesia sebagai pasar yang sangat potensial untuk mengembangkan usaha. Dia pun sekaligus mendukung eksistensi umat Muslim di Indonesia.

Maraknya lembaga keuangan berbasis syariah, brand-brand pakaian muslim dan muslimah, serta berbagai produk makanan dan minuman yang melampirkan logo halal adalah contoh nyata bagaimana agama berperan signifikan dalam kehidupan sehari-hari.

Ide pembuatan aplikasi UMMAR lantas muncul, mula-mula terinspirasi dengan pengalamannya di Singapura beberapa waktu lalu. Ketika melakukan perjalanan ke negara tersebut, dia mendapatkan aplikasi berbasis android untuk memudahkan dalam mencari lokasi-lokasi masjid strategis. Layanan aplikasi Gojek yang membantu mobilitas masyarakat juga semakin mendorongnya untuk membuat aplikasi UMMAR.

Secara teknis kemudian dia berkoordinasi dengan seorang teman ahli IT dan jadilah UMMAR diluncurkan pada September 2015 di Institut Pertanian Bogor (IPB). Sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat dan media massa diundang dalam peluncuran tersebut agar masyarakat tahu soal keberadaan UMMAR.

Fajar menegaskan, UMMAR bukanlah perdagangan elektronik alias e-commerce. UMMAR merupakan fasilitator aktivitas jual beli yang diarahkan ke aktivitas offline. UMMAR didesain membantu menemukan lokasi usaha yang menjalankan bisnisnya secara syar'i di sekitar konsumen pengunduh aplikasi tersebut dalam radius lima kilometer. Pembatasan radius antara lain untuk membantu fokus para pengguna ke usaha muslim terdekat dari posisinya.

Promosi UMMAR terus digencarkan hingga kini melalui beragam testimoni, perhelatan, pelatihan, dan iklan. Publik diperkenalkan tentang aplikasi yang menjadi pintu gerbang aktivitas perdagangan Islam online dan offline. Di bidang aktivitas online, para user bisa mencari informasi usaha syar'i, mendapatkan kabar berkaitan ekonomi Islam dan mengiklankan produknya.

Kemudian pada aktivitas offline, UMMAR bekerjasama dengan beberapa pihak mengadakan trade fair, bazar, pelatihan, jaringan ritel syariah, dan lainnya yang semuanya bertujuan untuk menggerakan perekonomian umat, meningkatkan kualitas pengusaha muslim dan mewarnai kehidupan masyarakat dengan nuansa perdagangan Islam.

Alhasil, pengunduh aplikasi UMMAR kini sudah mencapai seribu. Di dalamnya juga telah bergabung ratusan pengusaha Muslim se-Indonesia. Mekanisme pembagian keuntungan antara pemilik usaha dengan para pengusaha lainnya berdasarkan aturan tata niaga Islam. Namun, dia enggan menyebutkan nominalnya karena masih dalam rintisan.

Pengusaha Muslim baru sangat berpeluang untuk bergabung. Tapi tidak sembarang bergabung. Ada sejumlah persyaratan dan komitmen yang harus disepakati terlebih dahulu demi menjaga kualitas UMMAR. "Bagi anda yang memiliki bisnis, anda bisa mendaftarkan bisnis anda dengan memilih 'Add New Business' yang tersedia di dalam aplikasi," tuturnya.

Setelah mengklik laman tersebut, akan muncul 10 soal berkaitan dengan perdagangan Islam dan fikih muamalah lainnya yang harus dijawab dengan cerdas. Melalui proses penyaringan tersebut, dia berharap para pengusaha yang bergabung dengan UMMAR merupakan pengusaha yang memiliki semangat yang sama. Semangat tersebut yakni semangat "berilmu sebelum berdagang" dan bisa diajak bersama sama mengembangkan perekonomian umat.

"Kalau dulu kita punya Serikat Dagang Islam, maka hari ini kita ingin membangkitkan kembali gerakan ekonomi tersebut dengan UMMAR," kata Putra. Sederhananya, dia memiliki tujuan untuk mendorong terjadinya jual beli, interaksi dan sinergi antar sesama pengusaha Muslim di Indonesia.

Produk-produk yang dipasarkan dijamin halal dan berprinsip keadilan. Sehingga menguntungkan konsumen secara global. Dengan teknologi, tanpa perlu berada di tempat yang sama para stakeholder ekonomi syariah bisa saling terhubung.

Salah satu kegiatan offline terbaru UMMAR berlangsung pada bulan Februari 2016. Dia dan tim menyelenggarakan "Pasar Ummat" selama sepekan penuh pada tanggal 15-21 Februari 2016. Lokasi acara bertempat di Mall Botani Square Bogor. Di event tersebut UMMAR menghadirkan inovasi terbaru, yakni U-Store sebuah jaringan ritel modern syariah sebagai wadah dan jalur distribusi produk-produk pengusaha muslim. Direncanakan setiap lima kilometer, minimal akan hadir satu minimarket U-Store.

Dia berharap kehadiran U-Store akan menjadi tempat tujuan berbelanja umat Islam, untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Misi utamanya adalah membangkitkan perekonomian ummat Islam. U-Store hadir bukan untuk menyaingi para peritel muslim yang sudah ada, namun justru untuk bekerjasama dan menguatkan sebagai satu jaringan besar ritel syariah sehingga mampu bersaing dengan peritel konglomerasi.  ed: Ichsan Emrald Alamsyah 

BIODATA

- nama lengkap: Putra Fajar

- tempat tanggal lahir: Jakarta, 5 Juni 1978

- alamat lengkap: Mutiara Sentul Blok F No 16

- nama brand: UMMAR (Ummah Market)

- alamat website, fb or instagram: Website: www.ummar.id , FB: UMMAR, Instagram:@ummar.id , Twitter @UmmahMarket

- no kontak: 0813 8000 1111

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement